Nunu
Nurjaman
41032151111027
Matematika
Sumber
Daya Udara
Pengelolaan
berbagai jenis sumber daya alam selalu memerlukan pendekatan ekologis, dalam
arti kontelasi kehidupan terdapat hubungan kait-mengait antara jumlah penduduk,
pengadaan pangan, sumber daya alam, produk industry dan pencemaran alam. Cuaca
dan iklim sebagai gejala atmosfer tidak dapat dilepaskan dari dari kelima
variable tersebut.
Meskipun udara tanpa rasa, tanpa
bau, dan (hampir disemua waktu) tak tampak, udara telah melindungi kita dari
terik sinar matahari dan menyediakan kita berbagai campuran gas yang membuat
kehidupan di bumi dapat tumbuh kembang. Walau
udara nampak ringan bahkan tidak mempunyai berat, senyatanya berat total udara
di atmosfer mencapai sekitar 5.600 milyar ton.
Dalam kalangan meteorology, Cuaca didefinisikan
sebagai keadaan udara serta gejala-gaejala yang ada di dalamnya pada waktu
tertentu dan pada saat tertentu. Untuk menyatakan keadaan tersebut digunakan
nilai-nilai yang menyatakan tingginya unsur-unsur cuaca, misalnya
·
Suhu
udara adalah derajat panas maupun dingin dari udara
·
Tekanan
udara adalah kekuatan/tenaga udara di atas suatu wilayah
·
Kelembaban
adalah ukuran dari pada jumlah uap air di udara
·
Awan
adalah kumpulan masa tampak dari pada titik-titik air dan atau kristal es di
atas permukaan bumi
·
Hujan
adalah salah satu bentuk air baik berupa cair maupun padat (hujan atau salju),
yang jatuh turun dari awan ke permukaan bumi
·
Angin
adalah udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
·
Badai
Guntur dan lain sebagainya yang menyatakan adanya gejala-gejala di dalam udara.
Cuaca umumnya menyatakan kedaan hujan dan temperatur udara di suatu
tempat dari hari ke hari.
Iklim ciri atau sifat yang dimiliki oleh udara disuatu tempat atau
wilayah berdasarkan nilai rata-rata unsur cuaca yang terjadi selama kurun waktu
yang panjang. Berdasarkan nilai rata-rata suhu curah hujan dan juga jenis
vegetasi yang ada di berbagai wilayah, maka koepien membagi permukaan bumi
menjadi beberapa mintikat iklim.
Iklim tropic, iklim kering, iklim yang berlintang tengah dan iklim
polar atau iklim kutub.
Iklim di suatu tempat dipengaruhi oleh letak lintang, lereng,
ketinggian, serta seberapa jauh tempat tersebut dari perairan dan juga keadaan
arus lautnya. Contoh sederhananya, jika kita merujuk pada dunia, maka wilayah
yang berada dekat garis ekuator bumi (derajat lintangnya nol) disebut wilayah
beriklim tropis, sementara wilayah di lintang menengah dan tinggi disebut
wilayah beriklim subropis, maupun kutub. Ilmu yang mempelajari tentang pola
global iklim dan karakteristiknya adalah klimatologi.
Musim yang menyatakan waktu yang tertentu bertalian dengan adanya
kejadian-kejadian cuaca yang menonjol, misalnya musim kemarau yang menyatakan
waktu yang menyatakan waktu dengan curah hujan yang sedikit dan musim dingin
yang menyatakan waktu dengan suhu yang umumnya rendah,dan lain sebagainya.
Atmosfer
Bumi
Atmosfer secara sederhana bisa dikatakan
sebagai selimut tipis masa udara yang mengelilingi bumi. Jika diumpamakan
sebagai sebuah bola, tebalnya atmosfer hanya selembar kertas tipis yang
menutupinya.
Tebal atmosfer bumi berkisar hingga 480 km,
namun sebagian besar atmosfer (80%) berada di bawah ketinggian 16 km dari
permukaan bumi. Jika dibandingkan dengan diameter bumi yang sebesar 12.756 km,
maka ketebalan atmosfer 16 km tersebut nilainya sama dengan 0,00125 kali dari
diameter bumi.
Tanpa atmosfir bumi tak akan memiliki danau
maupun samudera, tak akan ada suara yang bisa didengar, tak akan ada awan, tak
akan ada kilauan merah langit saat terbenamnya matahari. Begitu juga keindahan
alam semesta tak kan pernah hadir. Dinginnya malam dan panas-nya udara pada
siang pastinya tak terbayangkan. Semua yang ada di muka bumi akan menderita
karena terpaan panas sinar matahari.
Atmosfer yang merupakan lapisan udara tersusun atas 78 % nitrogen
(N2), 21% oksigen (O2), 0,9% argon (Ar), 0.03 karbondioksida (CO2), dan sisanya
adalah gas-gas lain seperti helium (He), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3),
uap air serta partikel-partikel kecil debu yang disebut aerosol.
GAS
|
SYMBOL
|
VOLUME
|
Nitrogen
|
N2
|
78.08
|
Oksigen
|
O2
|
20.94
|
Argon
|
Ar
|
0.934
|
Karbon Dioksida
|
CO2CH4
|
0.033
|
Neon
|
Ne
|
0.00182
|
Helium
|
He
|
0.00052
|
Methane
|
CH4
|
0.00015
|
Krypton
|
Kr
|
0.00011
|
Hydrogen
|
H2
|
0.00005
|
Nitrous Oksida
|
N2O
|
0.00005
|
Xenon
|
Xe
|
0.000009
|
Adanya gas-gas tersebut tidak sekaligus, akan tetapi secara
bertahap. Pada mulanya atmosfer hanya mengandung uap air, karbon dioksida dan
nitrogen, baru kemudian disusul dengan gas oksigen dan seterusnya, yang timbulnya
bertalian dengan proses perubahan struktur bumi.
Perubahan
Cuaca dan Iklim
Perubahan cuaca disebabkan karena perubahan tinggi matahari dank
arena sistem gerak udara secara luas. Karena perubahan tinggi matahari, jumlah
energi yang diterima oleh permukaan bumi per satuan luasnya bertambah dan
mengakibatkan perubahan suhu dan yang selanjutnya mengubah nilai-nilai unsur
yang lain, misalnya misalnya tekanan udara, penguapan, angin kelembaban dan
sebagainya.
Perubahan cuaca disuatu tempat dapat pula terjadi kkarena adanya
sistem gerakan dan dalam perubahan-perubahan sementara dalam waktu yang pendek
dan berulang, maka dikatakan cuaca berfluktuasi, adanya nilai tinggi, adakala
nilainya rendah dan seterusnya berulang-ulang. Fluktuasi ini dapat berlangsung
dalam waktu singkat sampai panjang.
Pengertian tentang perbedaan
fluktuasi dengan perubahan yaitu dikatakan bahwa fluktuasi mengandung arti
masih akan kembali ke keadaan seperti yang lalu meskipun dalam jangka waktu
yang panjang. Sedangkan perubahan mengandung arti bahwa tidak kembali.
Teori
Perubahan Iklim
Pada dasarnya perubahan iklim dapat
terjadi karena alam dank arena campur tangan manusia dan dapat berlangsung
dalam sekala luas dan skala kecil.
Perubahan
Iklim Alami
Perubahan alami adalah perubahan
iklim yang ditimbulkan oleh adanya proses-proses alam yang tidak karena campur
tangan manusia dan umumnya terjadi dalam skala besar.
Teori
continental drift
Teori ini termasuk teori baru yang
mulai berkembang 15-20 tahun yang lalu yang juga disebut teori lempeng
tektonik, yang mengatakan bahwa kerak bumi terdiri dari lempengan-lempengan
yang dapat saling bergeser. Kecuali lempeng pasifik. Pergeseran lempeng
menyebabkan terjadinya perubahan arus laut yang selanjutnya mengubah sirkulasi
udara dan yang selanjutnya mengubah iklim. Pergeseran ini berlangsung lambat
sehingga perubahan-perubahan tidak terlihat dalam skala waktu kecil.
Teori
Letusan Gunung Api
Teori ini mengatakan bahwa letusan
gunning berapi dapat mengeluarkan debu yang sampai ke stratosfer. Di dalam
statosfer debu melayang-layang dan menyebabkan berkurangnya jumlah energi
radisi matahari yang mmenuju ke bumi sehingga suhu berkurang karenanya.
Teori
Astronomi
Teori ini dikemukakan (Milankovich)
berdasarkan perubahan dari gerakan bumi, yang meliputi :
1.
Perubahan
bentuk orbit (Lintasan) bumi mengelilingi matahari.
2.
Perubahan
sudut sumbu bumi terhadap bidang eklip.
3.
Perubahan
kecondongan sumbu bumi karena presesi.
Teori
Perubahan Matahari
Teori astronomi seperti yang diuraikan
di atas memandang bahwa energi radiasi matahari tetap besarnya, sedangkan yang
berubah adalah jumlah energi dalam tiap satuan luasnya pada permukaan bumi
karena perubahan arah menghadapnya bumi ke matahari. Demikian pula teori
letusan gunung berapi, perubahan iklim terjadi karena jumlah energi dari
matahari yang diteroma bumi yang berubah.
Dalam teori perubahan matahari ini
adalah energi radiasi dari matahari
yangdipandang berubah. Dengan adanya perubahan bintik-bintik matahari atau
perubahan aktivitas matahari tersebut, maka jumlah energi yang sampai ke bumi
berubah. Perubahan ini menimbulkan terjadinya perubahan medan magnet bumi dan
selanjutnya merubah tatanan atau sistem peredaran atmosfer secara global.
Teori
Karbondioksida
Adanya gas-gas di dalam atmosfer bertindak sebagi penyaring
berbagai macam gelimbang radiasi sehingga energi radiasi yang masuk dan sampai
ke bumi yang paling banyak adalah radiasi dengan panjang gelombang 0,3-0,7
mikron yang disebut gelombang tampak. Selanjutnya radiasi dari matahari dikenal
dengan radiasi gelombang pendek dan radiasi dari bumi di kenal dengan radiasi
gelombang panjang/.
Gas CO2 mempunyai sifat yang tembus oleh gelombang
pendek dari radiasi matahari akan tetapi menyerap gelombang panjang yang
berasal dari bumi dan di lain waktu memancarkan kembali energi yang diserap kea
rah bumi yang dikenal dengan peristiwa Efek Rumah Kaca . Apabila gas CO2
ini bertambah, maka makin banyak energi radiasi gelombang panjang yang diserap
dan makin banyak pula energi yang dikembalikan kearah bumi sehingga efek rumah
kaca bertambah dan selanjutnya suhu atmosfer menjadi bertambah tinggi yang
membuat suhu di bumi menjadi panas.
Perubahan
Iklim Karena Manusia
Perubahan iklim disebabkan oleh
kegiatan manusia yang menimbulkan perubbahan komposisi dan keseimbangan
atmosfer dan keseimbangan atmosfer dan yang selanjutnya merubah cuaca dan iklim
secara luas. Akan tetapi teori ini belum dapat dibuktikan karena data-data yang
cukup untuk membuktikannya, perubhan iklim karena manusia umumnya menyebabkan
perubahan iklim dalam skala kecil meskipun tidak menutup kemungkinan terjadinya
perubahan dalam iklim dalam skala besar.
Karena cuaca dan iklim dapat
dipengaruhi dan jjuga dapat mempengaruhi maka factor cuaca dan iklim sangat
perlu diperhitungkan dan dimasukan sebagai unsur pengembalian keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar