Senin, 07 Mei 2012

guru baik dan guru hebat



1.Identifikasi
a)ciri-ciri guru yang baik
 Mewujudkan guru dan dosen sebagai pendidik profesinal dan baik, hanya dapat dicapai apabila ketentuan-ketentuan yang termuat dalam UU No.14 Tahun 2005 dijalankan dengan konsisten dan utuh.
1.         Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2.         Guru berkewajiban ;
a.         merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi pembelajaran.
b.         Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan komptensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
c.         Bertindak objektif dan tidak deskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d.         Menjunjung tingggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru serta nilai agama dan etika, dan;
e.         Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
3.         Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib memenuhi kode etik guru dan peraturan perundang-undangan.
4.         Guru yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah wajib menanda tangani pertanyaan kesanggupan untuk ditugaskan didaerah khusus paling sedikit 2 tahun.
5.         Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi
6.         Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohoni dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
7.         Setiap orang yang akan diangkat menjadi dosen wajib mengikuti proses seleksi;
8.         Dosen berkewajiban:
a.         Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
b.         Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
c.         Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan komptensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
d.         Bertindak objektif dan tidak deskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
e.         Menjunjung tingggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru serta nilai agama dan etika, dan;
f.          Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
9.         Tenaga kerja asing yang diperkerjakan sebagai dosen pada satuan pendidikan tinggi di Indonesia wajib mematuhi peraturan perundang-undangan.
b) ciri-ciri guru yang hebat.
Ciri guru hebat sebagai berikut.
(1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa.
(2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya.
(3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya.
(4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru.
(5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.
2.    Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi  "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawab:
 Jika diwajibkan memilih, saya akan berupaya untuk menjadi guru yang hebat dan guru yang baik. Mengapa demikian?? Karena, guru yang hebat sudah pasti bisa melakukan apa yang dilakukan oleh duru yang baik, seperti menjelaskan kepada murid, sehingga ia paham. Akan tetapi guru yang baik belum tentu bisa melakukan apa yang dilakukan oleh guru yang hebat, seperti menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri. Jadi intinya saya memilih keduanya.
Dari pernyataan Mendikbud di atas, saya mengambil kesimpulan bahwa “guru yang baik” belum tentu ia “guru yang hebat”, akan tetapi, “guru yang hebat” sudah pasti ia “guru yang baik”.
3.    Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini? Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Jawab:
Profil guru Bahasa Indonesia yang ideal untuk era saat ini adalah guru yang mampu memanfaatkan fasilitas di era globalisasi ataupun di era informasi ini untuk kepentingan mengajar juga membimbing siswanya untuk bisa meningkatkan keterampilan berbahasa, karena keterampilan berbahasa sangat diperlukan dalam setiap kegiatan. Guru Bahasa Indonesia seharusnya mampu menjadi sebuah media untuk siswanya dalam segala hal permasalahan mengenai Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia juga harus bisa menanamkan manfaat dari belajar Bahasa Indonesia. Tidak hanya bermanfaat dalam hal nilai yang dicapai dikelas, tapi juga untuk manfaat diluar kegiatan sekolah.

4.    Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu? Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.
Jawab:
Tentu ada, saya mendapatkan manfaat mengenai perbedaan antara guru yang baik dengan guru yang hebat. Wacana itu membuka pikiran saya mengenai manfaat seorang guru yang sebenarnya. Selain itu juga, dengan membaca wacana itu, saya merasa bersemangat untuk menjadi peran dari wacana tersebut dan juga menjadi motivasi bagi saya untuk menjadi guru yang super hebat dan super baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar